PANYABUNGAN – Sebanyak 25 mahasiswa Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) semester 5 Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Mandailing Natal, didampingi oleh satu orang dosen pembimbing, melaksanakan kunjungan audiensi dan Focus Group Discussion (FGD) ke Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Mandailing Natal, pada Senin, 15 Desember 2025 di ruang Kepala Madrasah.

Kunjungan ini bertujuan untuk mengintegrasikan teori yang didapatkan di bangku perkuliahan, khususnya mata kuliah Manajemen Proyek, dengan praktik nyata pengelolaan program kegiatan pendidikan di lapangan.

Rombongan mahasiswa disambut hangat oleh jajaran pimpinan madrasah. Dalam sambutannya, Wakil Kepala Madrasah (Wakamad) 1, Bapak Marwansyah, menyampaikan apresiasinya atas kehadiran mahasiswa STAIN Madina. Ia menekankan pentingnya sinergi antara perguruan tinggi dan madrasah dalam mengembangkan wawasan pendidikan.

"Kami sangat terbuka menerima adik-adik mahasiswa untuk belajar langsung melihat bagaimana manajemen madrasah dijalankan. Semoga diskusi ini bisa memberikan gambaran nyata tentang dinamika pengelolaan institusi," ujar Marwansyah.

Senada dengan hal tersebut, Ibu Zuraidah Hasibuan, S. Pd selaku Wakamad 2, turut memberikan motivasi kepada para mahasiswa. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan bagaimana berbagai program di MAN 1 Madina dirancang tidak hanya sebagai rutinitas, tetapi sebagai proyek yang terencana untuk membangun karakter siswa.

"Manajemen proyek dalam pendidikan itu seni mengelola sumber daya. Di MAN 1, setiap kegiatan siswa kita kelola dengan perencanaan matang agar output-nya maksimal," tutur Zuraidah.

Sesi diskusi semakin menarik saat salah satu guru berprestasi MAN 1 Madina, Wahyu Alim, S.Pd., memaparkan deretan prestasi yang telah diraih madrasah tersebut. Wahyu menjelaskan secara rinci bagaimana manajemen proyek diterapkan dalam pembinaan kompetisi, sehingga siswa MAN 1 Madina mampu menembus prestasi di tingkat nasional hingga internasional.

"Total 108 prestasi nasional dan internasional yang kami raih bukanlah kebetulan, melainkan hasil dari manajemen pembinaan yang terstruktur. Ini adalah implementasi nyata dari manajemen proyek, mulai dari inisiasi, perencanaan, eksekusi, hingga evaluasi pasca lomba," jelas Wahyu di hadapan para mahasiswa yang antusias.

Dosen pengampu mata kuliah yang mendampingi langsung para mahasiswa, Ahmad Salman Farid, M.Sos., menekankan bahwa observasi ini krusial bagi pemahaman mahasiswa. Menurutnya, mata kuliah Manajemen Proyek tidak cukup hanya dipahami lewat diktat kuliah, melainkan harus dikonfirmasi dengan realitas di lapangan.

"Kami ingin mahasiswa melihat langsung bagaimana MAN 1 Madina memanajemen program unggulan mereka layaknya sebuah proyek profesional. Mulai dari perencanaan, eksekusi, hingga bagaimana mereka meraih prestasi, itu semua adalah materi hidup manajemen proyek yang sangat berharga," ujar Farid.

Menanggapi kegiatan positif ini, Kepala MAN 1 Mandailing Natal, Hj. Salbiah, S.Ag. M.M, memberikan respons yang sangat baik. Beliau berharap kolaborasi akademik seperti ini dapat terus berlanjut.

"Kami bangga MAN 1 Madina dijadikan referensi studi lapangan bagi mahasiswa MPI STAIN Madina. Harapan kami, ilmu yang didapat hari ini tentang pengelolaan program dan strategi meraih prestasi bisa menjadi bekal berharga bagi calon-calon manajer pendidikan masa depan," ungkap Hj. Salbiah.

Sementara itu, Ketua Program Studi MPI STAIN Madina, Dr. Faisal Musa, M.Pd., turut memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif kegiatan ini. Ia menilai bahwa terjun langsung ke lembaga pendidikan unggulan seperti MAN 1 Madina akan mematangkan kompetensi mahasiswa.

"Ini adalah langkah strategis Prodi MPI. Mahasiswa tidak hanya belajar konsep, tapi juga menyerap pengalaman praktis dan best practice dari para praktisi pendidikan terbaik di daerah kita," tegas Dr. Faisal Musa.

Kegiatan diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif antara mahasiswa dan pihak sekolah, serta foto bersama sebagai simbol silaturahmi akademik antara STAIN Mandailing Natal dan MAN 1 Madina.