Siabu, 11 Desember 2025 – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Manajemen Pendidikan Islam (MPI) STAIN Madina kembali menunjukkan kepedulian sosialnya. Kali ini, mereka melakukan kunjungan kemanusiaan ke Desa Muara Batang Angkola, Kecamatan Siabu, yang terdampak banjir. Kunjungan ini difokuskan untuk menjenguk Riski Humairoh, salah satu mahasiswa aktif MPI yang kediamannya terendam banjir cukup parah. Aksi ini menjadi bukti nyata persaudaraan mahasiswa STAIN Madina di luar lingkungan kampus.

Rombongan yang berjumlah 20 mahasiswa ini berangkat bersama Dosen Pendamping dengan penuh semangat, menembus akses jalan menuju lokasi bencana. Setibanya di sana, kehadiran mereka disambut hangat oleh kedua orang tua Riski Humairoh. Suasana haru tak terelakkan ketika rombongan menyerahkan buah tangan sebagai tali asih. Bantuan tersebut diharapkan dapat sedikit meringankan beban keluarga sekaligus menjadi penghibur bagi Riski di tengah musibah yang melanda.

Dalam sambutannya di lokasi, Dosen Pendamping HMPS MPI, Ahmad Salman Farid, M.Sos., menguatkan hati keluarga korban. "Kami hadir di sini membawa pesan bahwa Riski tidak sendirian. Ini adalah bentuk tanggung jawab moral kami sebagai keluarga besar MPI. Kami berharap ananda Riski dan keluarga diberikan ketabahan ekstra serta kesabaran oleh Allah SWT. Semoga air segera surut dan aktivitas dapat kembali normal sehingga Riski bisa kuliah seperti sedia kala," ujarnya dengan penuh empati.

Senada dengan dosen pendamping, Ketua HMPS MPI, Muhammad Roji, menegaskan pentingnya kebersamaan dalam organisasi. "Sakit satu berarti sakit semua. Kedatangan kami adalah implementasi ukhuwah islamiyah. Jangan dilihat dari nilai bantuan yang kami bawa, tapi lihatlah ketulusan hati kawan-kawan seperjuangan yang ingin melihat Riski kembali tersenyum dan semangat belajarnya tidak luntur karena musibah ini," tutur Roji membakar semangat rekannya.

Meski berhalangan hadir secara langsung karena agenda akademik yang mendesak, Ketua Program Studi MPI, Dr. Faisal Musa, M.Pd., turut memberikan tanggapan dan apresiasinya secara terpisah. Melalui komunikasi jarak jauh, beliau menyampaikan rasa bangganya terhadap inisiatif cepat yang dilakukan oleh HMPS dan dosen pendamping. Beliau menegaskan bahwa kepedulian sosial adalah salah satu kompetensi lunak (soft skill) yang harus dimiliki oleh calon manajer pendidikan.

"Saya sangat mengapresiasi gerak cepat pengurus HMPS dan Pak Ahmad Salman Farid. Meskipun raga saya tidak bisa hadir di lokasi, doa tulus saya menyertai ananda Riski sekeluarga agar kuat menghadapi ujian ini. Ini bukti bahwa MPI STAIN Madina bukan hanya tempat menimba ilmu, tapi juga rumah yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan," ungkap Dr. Faisal Musa, M.Pd. dalam keterangannya.

Kehadiran rombongan mahasiswa ini terbukti ampuh menjadi trauma healing sederhana bagi korban. Canda tawa dan obrolan ringan antara Riski dan teman-teman sekelasnya berhasil memecah suasana duka akibat banjir. Dukungan moral dari teman sebaya seringkali menjadi obat paling mujarab untuk membangkitkan kembali mental korban pasca bencana.

Kunjungan diakhiri dengan doa bersama untuk keselamatan seluruh warga Desa Muara Batang Angkola. Aksi solidaritas HMPS MPI STAIN Madina ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi organisasi mahasiswa lainnya untuk terus peka terhadap lingkungan sekitar. Sinergi antara mahasiswa, dosen pendamping, dan dukungan penuh Kaprodi menjadi contoh harmonisasi yang baik dalam kehidupan kampus.